veevecii


siapa aja boleh baca blog ini kok.. tapi kalo ada tulisan yg salah" saya mohon maaf ya.. karena saya hanyalah manusia biasa yg tidak luput dari segala kekurangan.. :))
so, enjoy it..

Sabtu, 05 November 2011

Ekologi Sumber Daya Alam

Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.


Air sebagai Sumberdaya Alam
Air merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada bidang pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia. Di bidang pertanian kekurangan air menjadi hambatan utama, sedangkan kebutuhan air akan meningkat karena pertambahan penduduk dan penigkatan kegiatan pertanian, industri, pertambangan, serta meluasnya tempat-tempat pemukiman. Sedangkan penyendiaan air dari aliran berkurang karena kemampuan hutan, bumi dan tanah kita menahan air hujan makin berkurang. Kebutuhan manusia akan sumberdaya air menjadi sangat nyata bila dikaitkan dengan 4 hal yaitu :
  1. Pertambahan penduduk
  2. Kebutuhan pangan
  3. Peningkatan industrialisasi
  4. Perlindungan ekosistem tehadap teknologi.
Air yang ketersediaannya terbatas itu pada umumnya digunakan  manusia untuk :
  1. Keperluan domestik
  2. Pertanian
  3. Industri
  4. Perikanan
  5. Pembangkit Listrik tenaga air
  6. Navigasi
  7. Rekreasi
Cuaca dan Iklim sebagai faktor penunjang Sumberdaya Alam dan Lingkungan.


Cuaca dan iklim berfluktuasi dan berubah karena alam, dan juga karena manusia. Perubahan karena manusia berpangkal dari pertambahan penduduk yang menyebabkan bertambahnya jumlah energi secara langsung kedalam udara, pembukaan tanah yang menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi, pengotoran udara yang menyebabkan terjadinya perubahan energi baik yang menuju atau keluar dari permukaan bumi.
Pertambahan jumlah penduduk dan segala kegiatanya tidak mungkin dicegah, kegiatan pembangunan tidak mungkin di hentikan. Lebih dari itu perubahan alam juga tidak dapat dihindari, oleh karena itu perubahan cuaca dan iklim pasti terjadi, namun yang perlu di usahakan adalah agar perubahan itu sekecil-kecilnya sehingga tidak menjadikan bencana.

Asas Pengelolaan Lingkungan
Salah satu permasalahan kebijaksanaan yang belum dikedepankan oleh pemerintah selama ini adalah bahwa dalam penyusunan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan, Pemerintah tidak memiliki dan menerapkan asas-asas umum kebijakan lingkungan ( General Principles of Environmental Policy ) yang secara umum telah dipergunakan di negara-negara yang memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Beberapa asas umum kebijaksanaan pengelolaan lingkungan tersebut antara lain adalah (1) asas penanggulangan pada sumbernya (abattement at the source),(2) asas penerapan sarana praktis yang terbaik, atau sarana teknis yang terbaik, (3) prinsip pencemar membayar ( polluter pays principle ), (4) prinsip cegat tangkal ( stand still principle ) dan (5) prinsip perbedaan regional.
Artinya, kebijaksanaan pemerintah dalam penanganan permasalahan lingkungan saat ini masih dipandang secara parsial dan tidak didasari hasil kajian yang komprehensif. Dua masalah penting yang mengakibatkan bencana lingkungan terbesar adalah masalah dinamika dan tekanan kependudukan, yang berimplikasi pada semakin beratnya tekanan atau beban lingkungan. Kondisi ini diperparah dengan kebijaksanaan pembangunan yang bias kota yang kemudian mengakibatkan terjadinya perusakan tata ruang, pencemaran lingkungan akibat industri,  penyempitan lahan pertanian serta koversi hutan yang tak terkendali.
Tekanan atau beban lingkungan yang cukup besar tersebut sangat berkaitan dengan perencanaan tata ruang yang konsisten berbasis pada daya dukung lingkungan, pertumbuhan industri yang tidak ramah lingkungan sehingga mengakibatkan pencemaran, kekumuhan lingkungan yang diakibatkan oleh pemusatan jumlah penduduk melebihi daya dukung lingkungan, dan tekanan terhadap hutan dari aktivitas illegal logging dan konversi lahan dan hutan untuk pertambangan, perkebunan, dan industri.
Peran Teknologi dalam Pengelolaan SDA
Kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah jika dibandingkan dengan beberapa negara maju yang ada saat ini, seperti Jepang, Singapura dan lain-lain, dapat dibayangkan apabila kemampuan meguasai teknologinya lebih maju maka tentunya akan mampu menjadi salah satu negara yang makmur dengan masyarakat yang sejahtera sebagai negara maju. Tanpa peran inovasi serta IPTEK, maka niscaya nilai tambah yang tinggi tidak akan diperoleh dan daya saing produk pun menjadi lemah. Dimana persaingan saat ini sangat terkait dengan pola produksi yang mengikuti proses modernisasi yang mengedepankan aspek inovatif, efektif dan efisien serta kompetitive.
Keadaan empirik tersebut, menjadikan IPTEK sebagai harapan dan orientasi pengembangan Investasi di Indonesia ke masa depan, hal ini dilihat dengan potensi sumber kekayaan alam Indonesia yang masih sangat besar, dan masih akan sangat menjanjikan untuk jangka waktu panjang. Penciptaan dan penerapan teknologi yang sesuai dalam mengupayakan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia akan dapat jauh lebih optimal. Sehingga ’dongeng’ tentang kekayaan alam yang dikandung bumi Indonesia benar-benar akan nampak, sehingga dapat dinikmati dan digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Pembangunan Iptek ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia; untuk penyediaan dan pengolahan sumber daya alam dan energi; untuk pengembangan industri serta pelestarian lingkungan; dan untuk pertahanan dan keamanan. Dengan pengertian bahwa penciptaan, pemanfaatan untuk upaya pengelolaan berbagai potensi sumber daya alam bagi manusia adalah dimaksudkan untuk terjadinya kondisi harmonis yang dapat selaras dengan lingkungan yang pada akhirnya sebagai potensi pengembangan bangsa akan menjadi sumber potensi untuk mendukung kekuatan nasional.
Kehadiran teknologi knowledge-based expert system yang fokus pada pemrosesan pengetahuan (knowledge processing), merupakan suatu paradigma baru di dalam memberi solusi pengelolaan sumberdaya alam.Mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi di dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya di negara kita.
Maka tidak ada pilihan lain kita harus segera menguasai dan mengembangkan teknologi yang mampu memberikan solusi nyata. Teknologi berbasis pengetahuan (knowledge-based expert system) dengan berbagai kehandalannya merupakan suatu terobosan baru yang mampu memberi nilai tambah di dalam pengelolaan sumber daya alam secara lebih baik.
Dampak dari kemajuan teknologi komputer yang mampu menggantikan tugas manusia di era intelijensi ini tidak akan mengurangi lapangan pekerjaan, bahkan sebaliknya akan membuka lapangan kerja baru yang lebih efisien. Bermimpi tentang kehebatan teknologi expert system sudah waktunya dihentikan, sekarang mimpi itu harus segera diwujudkan dengan melakukan kajian-kajian di dalam pengembangan teknologi ini sebagai suatu paradigma baru di dalam pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia.
untuk materi bisa di download di sini dan di sini


saya rasa ekologi sumber daya alam di negara ini mungkin sudah ada yang memulai untuk menjalankannya, tetapi belum seluruhnya dapat menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan sebaik mungkin. Proses ekologi mungkin memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi jika kita semua mau melakukannya sekarang juga walau dari hal yang kecil seperti contohnya tidak menebang sembarang pohon yang ada di sekitar rumah kita atau tidak menggunakan air yang kita gunakan sehari-hari secara berlebihan , mungkin proses ekologi sumber daya alam bisa terlaksana.
Daftar Pustaka.
The Global Source for Summaries & Reviews. 2010. Pengertian Ekologi.http://id.shvoong.com/exact-sciences/2003965-pengertian-ekologi/
http://wellyaterforum.wordpress.com/2011/10/23/karakteristik-ekologis-sumberdaya-alam/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/09/ekologi-dan-kaitannya-dengan-sda/

Jumat, 14 Oktober 2011

Tulang Padat dan Kuat

Kesehatan tulang menjadi perhatian serius Departemen Kesehatan RI saat ini. Hal ini disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah penderita osteoporosis dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tulang. Banyak cara agar tulang kuat dan padat, antara lain :
Makanan
Salah satu faktor penentu adalah makanan yang kaya dengan kalsium, menu yang sarat dengan sayuran hijau, kacang-kacangan (kacang merah, kacang panjang) dan produk kedelai (tahu, tempe, susu kedelai) yang kaya phytoestrogen, estrogen alami yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar penyerapan kalsium. Makanan pemasok kalsium lainya berupa ikan (teri, rebon), Sarden dan Mackarel kalengan (dengan tulang) dan buah-buah kering, sereal (jali, havermut).
Investasi Kalsium
Mengkonsumsi kalsium tidak akan membentuk pertumbuhan tulang, melainkan menambah massanya sampai berumur 30 tahun. Penambahan kalsium yang cukup setelah dewasa sangat penting karena dapat mengurangi risiko rapuh tulang dan mencegah patah tulang. Kecukupan kasium setidaknya 900-1.000 mg per hari yang diperoleh dari : kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu, susu kedelai), sayuran daun hijau (daun singkong, daun pepaya, daun katuk, kangkung, bayam, sawi) susu, ikan sarden kaleng.
Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita dan pria yang mengkonsumsi kalsium 760 mg sehari lebih sedikit mengalami patah tulang dibandingkan dengan orang yang hanya mengkonsumsi kalsium sebanyak 400 mg sehari.
Terapi Hormon Estrogen
Rapuh tulang terjadi saat kadar estrogen menurun. Dengan meningkatnya usia, tulang akan kehilangan kalsium sehingga tidak padat dan rapuh. Wanita yang menopause beresiko lebih tinggi terkena Osteoporosis karena menurunnya produksi hormon estrogen. Dalam tubuh, estrogen membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang sehingga ketika kadar estrogen turun, maka wanita akan kehilangan kalsium tulang dengan cepat. Penggantian estrogen memperbaiki pembentukan dan pemadatan tulang serta mengembalikan kita pada masa pramenopause. Restorasi terjadi setelah menjalani terapi enam sampai duapuluh bulan dan akan berlangsung selama kita menggunakan estrogen. Dengan penggunaaan rutin, kepadatan tulang 22 persen menjadi lebih tinggi dari pada wanita yang tidak pernah menggunakan estrogen sehingga 73 persen menurunkan risiko patah tulang.
Konsumsi Vitamin D
Kekurangan vitamin D yang bertugas memanfaatkan susunan deposit kalsium dalam tulang agar padat, kuat dan massif, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang lemah dan densitasnya rendah. Sumber vitamin D umumnya jenis ikan berlemak, seperti ikan salmon kaleng, ikan sarden kalengan, ikan mas, serta susu, telur dan belut yang kadar vitamin D nya jauh lebih tinggi 10 kali lipat kadarnya dalam ikan atau 50 kali susu. Pasokan vitamin D bisa ditingkatkan dengan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi paling sedikit 15 menit. Sinar ultraviolet bekerja mengubah provitamin D yang secara alami terdapat dalam tubuh menjadi vitamin D.
Optimalisasi Kadar Mangan
Para wanita penderita rapuh tulang umumnya adalah mereka yang kadar mangan dalam darahnya 1/3 lebih rendah dari wanita sehat. Bila kecukupan zat gizi tersebut terpenuhi tubuhnya berlomba menyerap asupan kalsium dua kali lipat dari biasanya. Hal ini membuktikan betapa besarnya peranan mangan dalam membantu penyerapan kasium. Mangan dapat dikonsumsi dari jus nanas.
Olahraga
Olahraga secara teratur dengan berjalan kaki, lari (jogging) bersepeda, yoga, tai chi atau aerobik. Semuanya menekankan tubuh pada bumi sehingga tulang dirangsang untuk menjadi lebih padat.

Visible Spectrum atau Spektrum Kasat Mata


Spektrum kasat mata (bahasa Inggris:Visible spectrum) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentangpanjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Banyak spesies yang dapat melihat panjang gelombang di luar jendela optik. Lebah dan serangga lainnya dapat melihat cahaya ultraviolet, yang membantu mereka mencari nektar dibunga. Spesies tanaman bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh serangga sehingga yang berkontribusi besar pada keberhasilan reproduksi mereka adalah keberadaan cahaya ultraviolet, bukan warna yang bunga perlihatkan kepada manusia. Burung juga dapat melihat ultraviolet (300-400 nm).


Warna-warna di dalam spektrum

Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :
ungu380-450 nm
biru450-495 nm
hijau495-570 nm
kuning570-590 nm
jingga590-620 nm
merah620-750 nm
pink1000-000 nm

The Electromagnetic Spectrum

In electromagnetic radiation, the longer the wavelength, the lower the energy level. Radio waves have the lowest energy on the spectrum, gamma rays , the highest.

In the electromagnetic spectrum, each wavelength corresponds to a specific level of energy; longer wavelengths correspond to lower energy levels, whereas shorter wavelength correspond to higher energy levels (see the electromagnetic spectrum);
  1. Radiowaves followed by microwaves have the longest wavelength and the lowest energy levels, radiowaves include wavelength used for television, microwaves for cooking.
  2. Infrared Light, the next component of the electromagnetic spectrum, is an invisible light that produces heat. Its aids i the identification of substances or compounds from their molecular structure and has special applications in chemistry and health care.
  3. Visible light, most commonly observed as white light, is actually composes of the whole spectrum of colorsthat appear in a rainbow.
  4. Ultraviolet radiation or light has shorter wavelength and therefore higher energy than visible light.
  5. X-rays and gamma rays have the shorter wavelengths and greatest energy levels; both have significant medical application.
Full review at: Inorganic Chemistry by Mary Jean Rutherford, Med. MT (ASCP)SC

Minggu, 01 Mei 2011

that's fashion!


     Do you know about fashion?? let's see.. . Fashion menurut istilah umumnya yaitu gaya yang populer saat ini, khususnya di pakaian, alas kaki atau aksesoris. Fashion juga referensi untuk sesuatu yang tren saat ini di tampilan dan tata rias seseorang. 

Jika memang fashion seperti pernyataan diatas, benar adanya jika fashion menjadi hal yang sangat penting di era yang sudah sangat modern seperti sekarang. Dalam dunia sekarang ini tata busana kita menjadi sangat penting. Mengapa? faktor yang paling penting ialah pakaian yang kita kenakan. Pakaian ini akan menunjukkan bagaimana kita menunjukkan karakter yang ada pada diri kita. Dengan begitu, kita otomatis akan percaya diri dengan pakaian yang telah kita pilih dan kita dapat berdiri tegak dan membawa diri dengan pancaran pesona akan keluar dalam diri kita.
 Hal-hal di atas bisa di lakukan oleh siapa saja. Bagi para penggila fashion, hal di atas menurut mereka masih sangat kurang. Bagi mereka fashion itu harus mengikuti trend-trend yang sedang berlaku di kehidupan mereka. Contohnya saja saat ini adalah tahun 2011, bagi penggila fashion mereka akan secara otomatis mengikuti trend pada tahun ini. Trend fashion pada tahun 2011 banyak didominasi oleh glamor, misalnya penggunaan warna pada pakaian atau ascessoris yang warnanya mencolok (seperti : kuning atau emas). Namun tak hanya glamor tapi juga simple. Sebab era ini dipenuhi oleh masyarakat yang memiliki produktivitas kerja sekaligus memperhatikan perjalanan trend-trend fashion dari waktu ke waktu, tapi mereka tak suka hal-hal yang membuat 'ribet' dan membuat tampilan fasion mereka hancur saat di aplikasikan pada diri mereka.


Jika teman-teman sangat menggilai fashion, mungkin teman-teman bisa melihat perkembangan fashion di majalah-majalah khusus fashion yang selalu memuat artikel tentang fashion terkini, seperti ELLE , VOGUE , Louis Vuitton, BAZAAR, dll. Kalian akan menemukan semua hal yang ingin kalian ketahui tentang fashion terkini dengan issue-issue yang selalu menarik tiap edisinya.

Semoga perkembangan fahion di Indonesia dan di seluruh dunia dapat menyulap tampilan kita menjadi pribadi yang percaya diri, anggun dan tampak mempesona setiap saat.

Kamis, 21 April 2011

All about E-WASTE

Di era globalisasi, teknologi sudah bukan hal yang dianggap tabu. Hal ini sudah sangat melekat ditelinga setiap orang di dunia. Modern membuat sebagian masyarakat di dunia banyak yang memanfaatkan teknologi tersebut. Misalnya saja saat ini sudah banyak berbagai macam komputer dan handphone , mulai dari yang masih 'jadul' yang banyak sekali menggunakan kabel hingga touchscreen yang hanya tinggal 'sentuh'. Tapi di balik 'modern', itu semua meninggalkan sampah-sampah elektronik atau E-WASTE. Contoh dari e-waste ialah sampah monitor, CPU, keyboard, harddisk, CD, handphone, dll. Jika sampah-sampah tersebut sudah menumpuk sangat banyak, kira-kira akan dikemanakan ya?.

Saat ini banyak sekali masyarakat di dunia yang lebih mementingkan kemajuan teknologi dengan bergonta-ganti komputer,handphone,laptop,notebook,dll, tanpa memikirkan jika mereka mengganti itu semua lalu semua barang-barang usang yang telah mereka gunakan akan di kemanakan. Jika kita menghitung jumlahnya mungkin sudah sangat banyak bahkan mungkin sudah menjadi 'gunung' sampah elektronik baru. Menurut majalah National Geography, Januari 2008 menyatakan bahwa lebih dari 500 juta komputer telah dibuang selama tahun 1997-2007. Menurut UNEP PBB menyatakan bahwa mereka mencatat ada 20-50 juta ton limbah elektronik dari seluruh penjuru dunia tiap tahunnya. Jika itu semua dibandingkan dengan daur ulangnya sangat tidak seimbang karena hanya 10 persennya saja.

Bahan kimia yang terdapat pada tiap e-waste sangatlah banyak dan berbahaya, karena sebagian besar terbuat dari logam dan bahan-bahan beracun seperti mercury,timbal,kromium, kadmium dan arsenik. E-waste itu sendiri sudah dikategorikan pada sampah B3 (beracun dan berbahaya). Barang-barang elektronik begitu berubah menjadi sampah, mereka dapat langsung mencemari lingkungan. Sudah banyak cara yang dilakukan oleh seluruh pemerintah di dunia untuk menghilangkan sampah-sampah ini seperti, dibuang ,dibakar ,atau didaur ulang tapi semua itu hanya sia-sia saja dan menjadi serba salah karena sama-sama berbahayanya.

Bukan hal yang aneh di dengar lagi jika banyak perusahaan maju yang mengaku mereka dapat mendaur ulang e-waste. Padahal 70% e-waste yang berasal dari negara-negara maju diekspor begitu saja ke negara-negara dunia ke tiga (cina,india,filipina,pakistan,afrika). Mereka mengekspor e-waste ini karena negara-negara tersebut tidak memiliki undang-undang penolakan e-waste secara tegas dan untuk melakukan hal tersebut sangatlah mudah dan murah.

Negara-negara yang menerima ekspor e-waste (termasuk indonesia) mempunyai alasan mengapa mereka mau menerima e-waste tersebut, sala satunya ialah mereka dapat mengambil kandungan timah,emas dan perak yang terdapat pada peralatan elektronik tersebut. Akan tetapi untuk mendapatkan itu semua hanya digunakan cara-cara tradisional yang prosesnya jelas-jelas dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan para pekerjanya. Misalnya saja untuk melepaskan bagian emas dari motherboard pc komputer, digunakan asam dengan konsentrasi tinggi, dan untuk melepaskan timah dari kabel diperlukan pembakaran hingga muncul asap karsinogenik (merangsang sel kanker).

Jadi, sangatlah berbahaya kandungan dari tiap e-waste yang berasal dari barang-barang elektronik. Untuk mengurangi tumpukan e-waste, kita bisa mencoba dari diri kita sendiri. Cobalah untuk mencari alat elektronik yang sesuai atau cocok dengan selera kita dan sebanding dengan kemajuan teknologi dan mengusahakan untuk tidak bergonta-ganti dalam kurun waktu yang dekat. Kita juga harus pintar dalam merawat barang-barang elektronik yang kita miliki agar tidak cepat-cepat menjadi e-waste. Jika kita benar-benar sudah tidak cocok dengan barang elektronik yang kita miliki, kita bisa menjual barang tersebut ke toko yang menampung barang bekas dan toko tersebut bisa mendaur ulang barang elektronik untuk dijual lagi dengan harga miring, atau jika kita memiliki floppy disk/compact disk mungkin bisa di sumbangkan ke tempat kreasi daur ulang untuk dijadikan pernak pernik atau hiasan yang cantik. So.. cintailah bumi kita dan rawat bumi kita demi masa depan generasi mendatang.

Jumat, 25 Maret 2011

Manajemen pengkoordinasian (coordinating)


PENGKOORDINASIAN
Pengertian
Pengkoordinasiaan mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan. Sedangkan pengertian koordinasi sendiri menurut Oteng Sutisna (1983) ialah proses mempersatukan sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain kearah tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan. Sedangkan Purwanto (1984) mengemukakan koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan. Kata kuncinya adalah membawa organisasi mencapai tujuan dalam hubungan yang harmonis dan produktif.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditegaskan seperti yang telah diungkapkan oleh Syaiful Sagala (2000) bahwasannya perngkoordinasian dalam satuan pendidikan adalah mempersatukan rangkaian aktivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlamgsung secara tertib kearah tercapai maksud yang telah ditetapkan. Koordinasi harus menghasilkan penyatuan dari tiap-tiap bagian maupun personel dalam keseluruhan agar ada sinkronisasi yang baik, segala sesuatu berjalan menurut rencana pada waktu yang tepat.
Biasanya organisasi menciptakan mekanisme koordinasi tertentu. Menurut Joseph A. Litterer dalam : “The Analysis Of Organizations “, ada 3 mekanisme koordinasi, yaitu : 
1. Mekanisme Hierarki : dimana berbagai kegiatan dihubungkan dibawah satu kekuasaan pusat. 
2. Mekanisme Administratif , yang berhubungan dengan pekerjaan yang rutin sifatnya. 
3. Mekanisme Sukarela : dimana individu atau kelompok melihat adanya kebutuhan, menciptakan program dan menerapkannya. Mekanisme mana yang dipilih tergantung pada situasi, biasanya dipakai ketigatiganya. Sehingga menghasilkan koordinasi :
1. Berdasar Rencana : Biasanya dipakai bila organisasi stabil dan keadaan dapat diperkirakan terlebih dahulu. 
2. Berdasar Umpan Balik : Biasanya dipakai bila organisasi atau keadaan tidak stabil, berubah - ubah, dan tak dapat diperkirakan. Dilaksanakan berdasarkan informasi dari bawahan, dianalisa bersama, diputuskan, diberikan pada bawahan dan statusnya.
3. Koordinasi Horizontal Yaitu koordinasi antara karyawan satu tingkatan yang berbeda-beda  fungsinya.
4. Koordinasi Vertikal Yaitu koordinasi antara atasan dengan bawahan. Bagaimanapun juga koordinasi atau dapat dicapai dengan mudah. Bila sistem komunikasi yang ada dalam organisasi baik. Kemampuan organisasi untuk mengadakan kegiatan yang kompleks tergantung pada cara bagaimana orang mempergunakan sistem komunikasi demi koordinasi dan sebaliknya. Makin efisien komunikasi dalam organisasi makin besar toleransi dan rasa saling trergantung dan bersatu para anggota dan semakin mudah komunikasi. KOMUNIKASI DAN INFORMASI Komunikasi merupakan peristiwa dimana pemberi berita dan penerima berita memperoleh pandangan yang sama tentang suatu berita. Dalam komunikasi orang mendapatkan informasi. Informasi adalah segala sesuatu yang dikomunikasikan : Dalam hal ini pengetahuan tentang sesuatu informasi merupakan inti sistem komunikasi dan memberikan bahan dasar pengambilan keputusan.
Syarat-syarat koordinasi yang baik :
1. Pembagian kerja yang jelas dalam organisasi
2. Membangun semangat kerjasama yang besar diantara personel pendidikan dan adanya organisasi informal yang sehat dalam tubuh organisasi yang bersangkutan
3. Tersedianya fasilitas kerja dan kontak hubungan yang cukup lancar bagi semua pihak dalam organisasi
4. Memulai tahapan suatu dengan benar dan mempertahankan kualitas pekerjaan sebagai proses yang kontinyu

Unsur-unsur koordinasi yang penting dalam organisasi;
1. Ada koordinator yang cukup berwibawa dilihat dari kedudukan dan pendidikannya untuk memfungsikan tiap-tiap bagian atau orang-orang dalam organisasi. Koordinator tersebut mempunyai kemampuan untuk membawa dan menggunakan sumbangan dari unit atau orang tersebut guna mewujudkan tujuan yang ditentukan.
2. Ada unit atau orang yang dikoordinasikan yang sudah ditata dan mampu memberikan sumbangan yang sangat berguna bagi terwujudnya cita-cita bersama.
3. Ada pengertian timbal balik dari koordinator dan mereka yang dikoordinir untuk saling menghargai dan saling bekerjasama bagi kepentingan organisasi.
Ketiga unsur tersebut mempunyai peranan penting untuk mengoptimalkan kinerja organisasi sehingga dapat tercapainya tujuan bersama. Koordinasi yang baik menjadikan semua bagian dan personal dapat bekerjasama menuju kesatu arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pentingnya pengkoordinasian dalam organisasi pendidikan
Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan, karena dalam organisasi pendidikan ada pembagian kerja yang amat substansial yaitu pekerjaan mendidik dan pekerjaan manajemen pada satuan pendidikan dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang dipersyaratkan. Setiap orang harus mengetahui tugas masing-masing atas dasar kewenangan yang diberikan, sehingga tumapang tindih yang tidak perlu antara satu personel atau satu bagian dengan bagian lain dapat dihindarkan, implikasinya manajemen dapat berfungsi secara efektif dan efisien dan personel dapat melaksanakan tugas sesuai kewengan dan dukungan professional.
Program pendidikan pada satuan pendidikan sifatnya sangat kompleks dan menyangkut banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lainnya. Sifat kompleks ini menunjukkan sangat perlunya tindakan-tindakan yang dikoordinasikan untuk mengatasi batas-batas perencanaan maupun batas-batas personel. Koordinasi ini juga berfunsi untuk mengatasi kemungkinan duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat ringannya pekerjaan, kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dsb.

Manajemen pengawasan (controlling)


Definisi Pengawasan

Para ahli memberikan defenisi pengawasan dengan penekanan pada standar ,hubungan dengan perencanaan ,pengukuran ,evaluasi ,pengendalian dan tindakan korektif serta pencegahannya.pengawasan  juga dapat didevenisikan sebagai pelaksanaan standar kinerja untuk mengevaluasi ,menilai ,dan mengoreksi suatu tindakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan mencegah terulangnya kembali guna mencapai tujuan tertentu.Berikut adalah devenisi pengawasan

1.Pegawasan yang menekankan pada standar.
Mockler dalam stoner,freeman,dan Gilbert mengemukakan bahwa fungsi pengawasan adalah upaya sistematis dalam menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan .
Menurut Robert J .Mockler bahwa pengawasan manajemen adalah suatu sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan dengan tujuan-tujuan perencanaan ,,merancang system informasi .
2.Pengawasan yang menekankan pada perencanaan penguuran dan evaluasi .
Menurut stoner ,foreman dan gilbert bahwa pengawasan adalah prosers untuk memastikan bahwa segala aktifitas  yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Menurut Schermerhorn bahwa pengawasan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang  dapat mendukung pencapain hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang  telah ditetapkan tersebut.
Menurut Newman bahwa pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Pengawasan yang menekankan pada pengendalian ,tindakan korektif dan pencegahan.  
George R Terry mengemukakan bahwa pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai ,mengadakan evaluasi atasnya dan mengambil tindakan2 orektif bila diperlukan, untu menjamin agar hasilnya sesuai dengan apa yang direncanakan .
Menurut Henry Fayol bahwa pengawasan terdir dari dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah terulangnya kembali.

C. Prinsip-prinsip pengawasan.
Agar pengawasan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya prisip-prinsip dasar pengawasan.diantaranya adalah:
a).Adanya rencana tertetu dalam pengawasan.
b).Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai kegiatan yang diawasi.
c). Dapat segera dilaporkan adanya berbagai bentuk penyimpangan.
d).Bersifat fleksibel ,dinamis,dan ekonomis.
e).Dapat mereflesikan pola organisasi
e).dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif. 

D.Fungsi pengawasan.
Fungsi pokok dari suatu pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau  kesalahan-kesalahan , memprbaiki adanya berbagai macam penyimpangan atau kesalahan yang terjadi ,mendinamisir oraganisasi/perusahaan serta segenap kegiatan manajemen lainnya,mempertebal rasa tanggung jawab.

E.Jenis-jenis pengawasan.

1.Pengawasan internal (internal control)
Internal control adalah pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya.cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal hal yang cukup luas baik pelaksana tugas ,prosedur,system,hasil,kehadiran dll.
2.Audit control
Audit control adalah pengendalian atau penilaian atas masalah- masalah yang berkaitan dengan pembukaan perusahaan.jadi pengendalian atas masalah khusus yaitu tenteng kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
3.Pengawasan extern
Pengawasan extern adalah pengawasan yan g dilakukan oleh pihak luar pengendalian extern dapat dilakukan secara formal atau informal.
4.Formal control
Dilaukan oleh instansi atau pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan secara intern maupun extern. Misalnya badan pemeriksa keuangan(BPK) tarhadap setiap lembaga Negara mengenai milik pemeritah .perseroan terbatas dilakukan oleh dewan komisaris.
5.informil control
Dilakukan oleh masyarakat atau konsumen baik langsung maupun tidak langsung,misalnya melalui surat kabar ,majalah dll.

F.Tahap Proses Pengawasan

1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.

pengawasan dapat dijelaskan sebagai tindakan prefentin untuk mencegah terjadinya kesalahan  dari suatu standarisasi yang sudah ditetapkan.definisi dari pengawasan ada 3 yaitu .Pegawasan yang menekankan pada standar,Pengawasan yang menekankan pada perencanaan pengukuran dan evaluasi dan Pengawasan yang menekankan pada pengendalian ,tindakan korektif dan pencegahan.Agar pengawasan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya prisip-prinsip dasarpengawasan.Fungsi pokok dari suatu pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau  kesalahan-kesalahan , memprbaiki adanya berbagai macam penyimpangan atau kesalahan yang terjadi,mendinamisir oraganisasi/perusahaan serta segenap kegiatan manajemen lainnya,mempertebal rasa tanggung jawab

Manajemen pengorganisasian (organizing)


1.  Prinsip Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembagian kerja atau pengaturan kerja bersama 
dari para anggota suatu organisasi. Dalam  suatu pengorganisasian pada prinsipnya 
berguna untuk menunjukkan cara-cara tentang upaya pemberdayaan sumber daya 
manusia agar dapar bekerja sama dalam suatu sistem kerja sama dengan harapan dapat 
mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan 
efisien, maka pengorganisasian dapat dimaknai sebagai berikut: 
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang paling 
efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku,  dan tenaga kerja 
organisasi. 
b. Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan penugasan seseorang 
pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok. 
c. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, dan para 
karyawan. 
d. Cara pimpinan dalam membagi tugas-tugas lebih lanjut yang harus dilaksanakan 
pada masing-masing unit kerja dengan cara mendelegasikan wewenangnya. 
Dari petunjuk di atas, secara umum dapat dipahami bahwa pengorganisasian merupakan 
proses pembagian kerja atau pengelompokan tugas-tugas diantara anggota-anggota 
organisasi. Maksudnya adalah agar tujuan organisasi secara menyeluruh dapat dicapai 
secara efisien mungkin, yaitu memudahkan dalam upaya mencapai tujuan dengan 
konsekuensi pemilihan terhadap pemikiran yang lazim tentang kemampuan 
memperbesar hasil kerja dengan modal biaya yang serendah-rendahnya. Menurut 
Y.Warella, pengorganisasian mencakup beberapa aspek penting yang menyangkut 
struktur organisasi, yaitu: 2
a. Departementalisasi, yaitu pengelompokan  kegiatan sehingga pekerjaan yang 
serupa dan saling berkaitan dapat dilakukan bersama. 
b. Pembagian kerja, yaitu pemecahan tugas sehingga setiap individu hanya 
bertanggung jawab dan melakukan sejumlah kegiatan-kegiatan tertentu saja. 
c. Koordinasi, yaitu proses untuk memadukan kegiatan-kegiatan dan sasaran unitunit organisasi yang terpisah guna mencapai tujuan bersama secara efisien. 
d. Rentangan manajemen, berupa banyaknya jumlah bawahan yang dapat 
dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan. 
Dengan adanya pengorganisasian, berarti menunjukkan adanya pengelompokan tugas 
atau pekerjaan yang terdiri atas: 
a. Pengelompokan atas dasar  fungsi, yaitu penyesuaian pekerjaan dengan fungsi 
tugasnya, misalnya pekerjaan umum (PU) fungsi tugasnya pembuatan jalan, 
irigasi, tata bangunan, dan lain-lain tugas yang termasuk dalam lingkup 
pekerjaan umum. 
b. Pengelompokan atas dasar  proses, yaitu proses pengelompokan pekerjaan 
menjadi kesatuan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, misalnya 
pencarian tambang minyak melalui proses pencarian sumber, proses pengolahan 
minyak mentah, dan pemasaran minyak. 
c. Pengelompokan atas dasar  langganan, yaitu pengelompokan dengan nama 
organisasi yang menggambarkan langganan,  seperti Persatuan pekerja wanita 
dan lain-lain. 
d. Pengelompokan atas dasar  produk, yaitu organisasi yang disusun berdasarkan 
produk, seperti Industri kerajinan dengan produk tikar, sulaman tapis, dan lainlain. 
e. Pengelompokan atas dasar  daerah ( area, teritorial), yaitu organisasi yang 
disusun berdasarkan kedaerahan, misalnya Kopertis dearah bagian barat. 3
Berdasarkan perincian ciri  pengorganisasian di atas, maka dapat disipulkan bahwa 
prinsip pengorganisasian dalam manajemen meliputi eksistensi tujuan, skala hirarkis, 
kesatuan perintah, pelimpahan wewenang, pertanggungjawaban, pembagian kerja, 
rentang pengawasan, fungsional, pengelompokan tugas, keseimbangan/kesesuaian, 
fleksibelitas, dan kepemimpinan. 

1.1 Pengertian Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain , istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
b. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
c. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

1.2 Teori-Teori Organisasi
Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama , yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasa disebut dengan istilah Organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha , instansi pemerintah , lembaga pendidikan , militer , kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olahraga.
Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional , seperti organisasi perusahaan , rumah sakit , perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.



2. Tujuan Pengorganisasian 
Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan 
dengan penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap anggota 
organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam 
menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara 
serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil 
dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan itu. Ada beberapa 
tujuan pengorganisasian, yaitu: 
2.1  Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara 
koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. 
Koordinasai dibutuhkan tatkala harus membagi unitkerja yang terpisah dan tidak 
sejenis, tetapi berada dalam satu organisasi. 
2.2  Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan 
menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam setiap unit 
organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan di dalam organisasi 
secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapai sasaran kerjanya 
walaupun dengan lokasi yang tidak sama. Unit-unit operasional yang identik 
dapat disatukan dengan sistem pengawasan yang identik pula secara terpadu. 
2.3  Maksimalisasi manfaat spesialisasi,  yaitu dengan konsentrasi kegiatan, maka 
dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. 
Spesialisasi pekerjaan dengan dasar keahlian dapat menghasilkan produk yang 
berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan dan 
memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna. 4
2.4  Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan tumbuh 
pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Dengan demikian pelaku 
organisasi akan selalu berhati-hati dalam setiap akan menambah unit kerja baru 
yang notabene menyangkut penambahan  tenaga kerja yang relatif banyak 
membutuhkan biaya tambahan berupa gaji/upah. Penambahan unit kerja 
sebaiknya dipertimbangkan berdasarkan  nilai sumbangan pekerja baru dengan 
tujuan untuk menekan upah buruh yang berlebihan. 
2.5  Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan pengorganisasian, 
maka masing-masing pekerja antar unit  kerja dapat bekerja saling melengkapi, 
mengurangi kejenuhan, menumbuhkan  rasa saling membutuhkan, mengurangi 
pendekatan materialistis. Untuk ini pihak manajer harus mampu mengadakan 
pendekatan sosial dengan penanaman rasa solidaritas dan berusaha menampung 
serta menyelesaikan berbagai perbedaan yang bersifat individual.    
   
Dalam menetapkan tujuan-tujuan itu perlu adanya pertimbangan, yaitu: 
a. Membatasi idealisme tujuan, yaitu menghindari penetapan tujuan yang terlalu 
muluk, sebaiknya dilakukan penyesuaian kapasitas kemampuan teknis dan 
pengetahuan dengan besarnya harapan yang hendak dicapai. 
b. Pertimbangan waktu, artinya penggunaan waktu yang sebaik-baiknya, sehingga 
efektivitas kerja dapat terjamin. 
c. Pertimbangan sumber daya, yaitu melihat dan penggalian potensi organisasi dan 
kualitas anggota organisasi untuk kepentingan kemudahan mencapai tujuan. 
d. Keseimbangan tujuan-tujuan, artinya perlu memperhatikan keseimbangan 
kepentingan antara berbagai pihak. Tidak hanya terbatas pada kepentingan 
pribadi atau kepentingan organisasi  saja, melainkan  juga memperhatikan 
kepentingan pemerintah dan publik. 
Berdasarkan pertimbangan di  atas, maka tujuan-tujuan yang ditetapkan relatif dapat 
diseimbangkan. Oleh karena itu dalam proses penetapan tujuan organisasi, seorang 5
manajer harus dapat menentukan dan menciptakan suatu keseimbangan dari tujuantujuan ganda, di samping mampu memadukan berbagai kepentingan, agar tujuan akhir 
dapat memberikan keseimbangan pula antara kepentingan pribadi, organisasi, 
pemerintah dan masyarakat pada umumnya. 


3. Syarat-syarat Pengorganisasian 
Dalam pengaturan pembagian kerja yang baik, tentu memerlukan seorang manajer yang 
cukup berkemampuan dan berpengalaman di bidangnya. Fungsinya adalah agar jika 
pada suatu waktu ditemui hambatan, maka seorang manajer yang bertanggungjawab 
dalam pengaturan pembagian tugas tidak mengalami kesulitan dalam mencari jalan 
keluar. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka meningkatkan produktivitas 
dan kepuasan para anggota organisasi.Semakin banyak pengetahuan dan pemahaman 
terhadap implikasi pribadi  dan sosial tentang pengorganisasian, maka akan semakin 
besar pula terciptanya team work yang baik, sehingga  upaya pencapaian tujuan 
organisasi benar-benar dapat memberikan kepuasan anggota organisasi secara 
menyeluruh dan merata. Ada beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu:  
a. Adanya sekelompok orang yang bekerja bersama; 
b. Adanya tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai; 
c. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan; 
d. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan; 
e. Adanya wewenang dan tanggungjawab 
f. Adanya pendelegasian wewenang; 
g. Adanya hubungan (relationship) antara satu sama lain anggota; 
h. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan; 
i. Adanya  tatatertib yang harus ditaat.

Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.