veevecii


siapa aja boleh baca blog ini kok.. tapi kalo ada tulisan yg salah" saya mohon maaf ya.. karena saya hanyalah manusia biasa yg tidak luput dari segala kekurangan.. :))
so, enjoy it..

Jumat, 14 Oktober 2011

Tulang Padat dan Kuat

Kesehatan tulang menjadi perhatian serius Departemen Kesehatan RI saat ini. Hal ini disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah penderita osteoporosis dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tulang. Banyak cara agar tulang kuat dan padat, antara lain :
Makanan
Salah satu faktor penentu adalah makanan yang kaya dengan kalsium, menu yang sarat dengan sayuran hijau, kacang-kacangan (kacang merah, kacang panjang) dan produk kedelai (tahu, tempe, susu kedelai) yang kaya phytoestrogen, estrogen alami yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar penyerapan kalsium. Makanan pemasok kalsium lainya berupa ikan (teri, rebon), Sarden dan Mackarel kalengan (dengan tulang) dan buah-buah kering, sereal (jali, havermut).
Investasi Kalsium
Mengkonsumsi kalsium tidak akan membentuk pertumbuhan tulang, melainkan menambah massanya sampai berumur 30 tahun. Penambahan kalsium yang cukup setelah dewasa sangat penting karena dapat mengurangi risiko rapuh tulang dan mencegah patah tulang. Kecukupan kasium setidaknya 900-1.000 mg per hari yang diperoleh dari : kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu, susu kedelai), sayuran daun hijau (daun singkong, daun pepaya, daun katuk, kangkung, bayam, sawi) susu, ikan sarden kaleng.
Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita dan pria yang mengkonsumsi kalsium 760 mg sehari lebih sedikit mengalami patah tulang dibandingkan dengan orang yang hanya mengkonsumsi kalsium sebanyak 400 mg sehari.
Terapi Hormon Estrogen
Rapuh tulang terjadi saat kadar estrogen menurun. Dengan meningkatnya usia, tulang akan kehilangan kalsium sehingga tidak padat dan rapuh. Wanita yang menopause beresiko lebih tinggi terkena Osteoporosis karena menurunnya produksi hormon estrogen. Dalam tubuh, estrogen membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang sehingga ketika kadar estrogen turun, maka wanita akan kehilangan kalsium tulang dengan cepat. Penggantian estrogen memperbaiki pembentukan dan pemadatan tulang serta mengembalikan kita pada masa pramenopause. Restorasi terjadi setelah menjalani terapi enam sampai duapuluh bulan dan akan berlangsung selama kita menggunakan estrogen. Dengan penggunaaan rutin, kepadatan tulang 22 persen menjadi lebih tinggi dari pada wanita yang tidak pernah menggunakan estrogen sehingga 73 persen menurunkan risiko patah tulang.
Konsumsi Vitamin D
Kekurangan vitamin D yang bertugas memanfaatkan susunan deposit kalsium dalam tulang agar padat, kuat dan massif, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang lemah dan densitasnya rendah. Sumber vitamin D umumnya jenis ikan berlemak, seperti ikan salmon kaleng, ikan sarden kalengan, ikan mas, serta susu, telur dan belut yang kadar vitamin D nya jauh lebih tinggi 10 kali lipat kadarnya dalam ikan atau 50 kali susu. Pasokan vitamin D bisa ditingkatkan dengan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi paling sedikit 15 menit. Sinar ultraviolet bekerja mengubah provitamin D yang secara alami terdapat dalam tubuh menjadi vitamin D.
Optimalisasi Kadar Mangan
Para wanita penderita rapuh tulang umumnya adalah mereka yang kadar mangan dalam darahnya 1/3 lebih rendah dari wanita sehat. Bila kecukupan zat gizi tersebut terpenuhi tubuhnya berlomba menyerap asupan kalsium dua kali lipat dari biasanya. Hal ini membuktikan betapa besarnya peranan mangan dalam membantu penyerapan kasium. Mangan dapat dikonsumsi dari jus nanas.
Olahraga
Olahraga secara teratur dengan berjalan kaki, lari (jogging) bersepeda, yoga, tai chi atau aerobik. Semuanya menekankan tubuh pada bumi sehingga tulang dirangsang untuk menjadi lebih padat.

Visible Spectrum atau Spektrum Kasat Mata


Spektrum kasat mata (bahasa Inggris:Visible spectrum) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentangpanjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Banyak spesies yang dapat melihat panjang gelombang di luar jendela optik. Lebah dan serangga lainnya dapat melihat cahaya ultraviolet, yang membantu mereka mencari nektar dibunga. Spesies tanaman bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh serangga sehingga yang berkontribusi besar pada keberhasilan reproduksi mereka adalah keberadaan cahaya ultraviolet, bukan warna yang bunga perlihatkan kepada manusia. Burung juga dapat melihat ultraviolet (300-400 nm).


Warna-warna di dalam spektrum

Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :
ungu380-450 nm
biru450-495 nm
hijau495-570 nm
kuning570-590 nm
jingga590-620 nm
merah620-750 nm
pink1000-000 nm

The Electromagnetic Spectrum

In electromagnetic radiation, the longer the wavelength, the lower the energy level. Radio waves have the lowest energy on the spectrum, gamma rays , the highest.

In the electromagnetic spectrum, each wavelength corresponds to a specific level of energy; longer wavelengths correspond to lower energy levels, whereas shorter wavelength correspond to higher energy levels (see the electromagnetic spectrum);
  1. Radiowaves followed by microwaves have the longest wavelength and the lowest energy levels, radiowaves include wavelength used for television, microwaves for cooking.
  2. Infrared Light, the next component of the electromagnetic spectrum, is an invisible light that produces heat. Its aids i the identification of substances or compounds from their molecular structure and has special applications in chemistry and health care.
  3. Visible light, most commonly observed as white light, is actually composes of the whole spectrum of colorsthat appear in a rainbow.
  4. Ultraviolet radiation or light has shorter wavelength and therefore higher energy than visible light.
  5. X-rays and gamma rays have the shorter wavelengths and greatest energy levels; both have significant medical application.
Full review at: Inorganic Chemistry by Mary Jean Rutherford, Med. MT (ASCP)SC