Kesehatan tulang menjadi perhatian serius Departemen Kesehatan RI saat ini. Hal ini disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah penderita osteoporosis dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tulang. Banyak cara agar tulang kuat dan padat, antara lain :
Makanan
Salah satu faktor penentu adalah makanan yang kaya dengan kalsium, menu yang sarat dengan sayuran hijau, kacang-kacangan (kacang merah, kacang panjang) dan produk kedelai (tahu, tempe, susu kedelai) yang kaya phytoestrogen, estrogen alami yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar penyerapan kalsium. Makanan pemasok kalsium lainya berupa ikan (teri, rebon), Sarden dan Mackarel kalengan (dengan tulang) dan buah-buah kering, sereal (jali, havermut).
Investasi Kalsium
Mengkonsumsi kalsium tidak akan membentuk pertumbuhan tulang, melainkan menambah massanya sampai berumur 30 tahun. Penambahan kalsium yang cukup setelah dewasa sangat penting karena dapat mengurangi risiko rapuh tulang dan mencegah patah tulang. Kecukupan kasium setidaknya 900-1.000 mg per hari yang diperoleh dari : kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu, susu kedelai), sayuran daun hijau (daun singkong, daun pepaya, daun katuk, kangkung, bayam, sawi) susu, ikan sarden kaleng.
Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita dan pria yang mengkonsumsi kalsium 760 mg sehari lebih sedikit mengalami patah tulang dibandingkan dengan orang yang hanya mengkonsumsi kalsium sebanyak 400 mg sehari.
Terapi Hormon Estrogen
Rapuh tulang terjadi saat kadar estrogen menurun. Dengan meningkatnya usia, tulang akan kehilangan kalsium sehingga tidak padat dan rapuh. Wanita yang menopause beresiko lebih tinggi terkena Osteoporosis karena menurunnya produksi hormon estrogen. Dalam tubuh, estrogen membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang sehingga ketika kadar estrogen turun, maka wanita akan kehilangan kalsium tulang dengan cepat. Penggantian estrogen memperbaiki pembentukan dan pemadatan tulang serta mengembalikan kita pada masa pramenopause. Restorasi terjadi setelah menjalani terapi enam sampai duapuluh bulan dan akan berlangsung selama kita menggunakan estrogen. Dengan penggunaaan rutin, kepadatan tulang 22 persen menjadi lebih tinggi dari pada wanita yang tidak pernah menggunakan estrogen sehingga 73 persen menurunkan risiko patah tulang.
Konsumsi Vitamin D
Kekurangan vitamin D yang bertugas memanfaatkan susunan deposit kalsium dalam tulang agar padat, kuat dan massif, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang lemah dan densitasnya rendah. Sumber vitamin D umumnya jenis ikan berlemak, seperti ikan salmon kaleng, ikan sarden kalengan, ikan mas, serta susu, telur dan belut yang kadar vitamin D nya jauh lebih tinggi 10 kali lipat kadarnya dalam ikan atau 50 kali susu. Pasokan vitamin D bisa ditingkatkan dengan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi paling sedikit 15 menit. Sinar ultraviolet bekerja mengubah provitamin D yang secara alami terdapat dalam tubuh menjadi vitamin D.
Optimalisasi Kadar Mangan
Para wanita penderita rapuh tulang umumnya adalah mereka yang kadar mangan dalam darahnya 1/3 lebih rendah dari wanita sehat. Bila kecukupan zat gizi tersebut terpenuhi tubuhnya berlomba menyerap asupan kalsium dua kali lipat dari biasanya. Hal ini membuktikan betapa besarnya peranan mangan dalam membantu penyerapan kasium. Mangan dapat dikonsumsi dari jus nanas.
Olahraga
Olahraga secara teratur dengan berjalan kaki, lari (jogging) bersepeda, yoga, tai chi atau aerobik. Semuanya menekankan tubuh pada bumi sehingga tulang dirangsang untuk menjadi lebih padat.